Ternyata, yang anak butuhkan itu…
Kasih sayang dan cinta dari orangtua secara utuh.
Perhatian dan bimbingan orangtua secara penuh.
Keteladanan, kelembutan, kebaikan dan kesabaran serta doa yang selalu dipanjatkan.
Ternyata, yang anak butuhkan itu…
Penerimaan orangtua yang apa adanya atas anak-anak mereka.
Tanpa adanya ego diri dan ekspektasi tinggi.
Dan…
Ternyata yang anak butuhkan itu…
Kelembutan bukan kemarahan,
Keteladanan bukan paksaan,
Ajakan bukan suruhan,
Validasi perasaan bukan tak mengerti perasaan,
Kedekatan bukan berjauhan,
Tempat cerita yang nyaman bukan justru membuat tak nyaman,
Tempat bertanya bukan hanya sapa saja.
Anak-anak tetaplah anak-anak.
Tak bisa dipaksa harus segera dewasa seperti kita.
Tidak bisa dipaksakan untuk bisa segera mengerti, karena mereka masih belajar untuk memahami.
Karena, anak-anak itu…
Butuh diarahkan, dibimbing, diberitahu, dibersamai, dan selalu dicintai.
Jangan pernah merasa bahwa anak-anak kita sudah layak paham dan mengerti, apa yang kita inginkan dan maksudkan.
Pola pikir anak-anak belumlah dewasa. Otak mereka sedang berkembang dengan pesatnya. Namun, bukan berarti mereka sudah memahami segalanya.
Berikan kesempatan anak-anak kita menjalani dunianya dengan bahagia. Karena itu yang dibutuhkan mereka. Sebab dengan bahagia, dengan izin Allah akan tumbuh cinta.
Jika cinta tumbuh subur dihatinya, maka InsyaAllah kita akan lebih mudah menanamkan kecintaan dan keimanan kepada Rabb-nya. Maka selanjutnya akan mudah pula menanamkan keimanan dan kecintaan kepada rasulnya. Dengan langkah ini, semoga tumbuhlah ia pada kecintaan dan keimanan pada agamanya. Bersabarlah sejenak menumbuhkan rasa cinta ini. Tidak bisa buru-buru dan langsung ada hasilnya.
Semua membutuhkan proses dan pertolongan-Nya.
Dengan ikhtiar menumbuhkan cinta, semoga tumbuh subur pula akhlak dan karakter yang mulia. Sebab inilah yang senantiasa kita pinta dalam doa. Anak-anak salih salihah yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia.
Maka tuntaskanlah fitrah anak-anak kita. Agar mereka bisa memiliki benteng dalam kehidupannya.
Dan… jangan pernah lupa. Semua tentu hanya dengan izin Allah Taala. Maka perbanyaklah doakan anak-anak kita dan salihkan diri kita.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kita kebersihan hati dalam membersamai anak-anak yang kita cintai dan sayangi.
Barakallaahu fikunna. 🤍
(Tabbis HCE Indonesia)
Ditulis oleh: Lia Ummu Asiyah