UJIAN HATI

UJIAN HATI

Penulis : Khusna Banaha

Apa Kabar Hati?

┏━━━━ ♥♡∞:❀:∞♡♥ ━━━━┓
🄰🄿🄰 🄺🄰🄱🄰🅁 🄷🄰🅃🄸
┗━━━━ ♥♡∞:❀:∞♡♥━━━━┛
𝐇𝐨𝐦𝐞 𝐨𝐟 𝐂𝐡𝐚𝐫𝐚𝐜𝐭𝐞𝐫 𝐄𝐝𝐮𝐜𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧
الأم مدرسة الأولى
𝐀𝐥-𝐔𝐦𝐦𝐮 𝐌𝐚𝐝𝐫𝐚𝐬𝐚𝐭𝐮𝐥 𝐔𝐥𝐚

UJIAN HATI

UJIAN HATI

Kadang kita tertegun…
Mengapa luka terdalam seringkali datang dari keluarga sendiri?,
dari nama-nama yang paling kita peluk dalam doa?

Anak yang kita besarkan dengan penuh kasih sayang,
pasangan yang kita cinta dan jaga dengan penuh harapan,
orang tua yang kita muliakan,
saudara yang kita percaya,
sanak kerabat yang kita hormati—
merekalah yang kadang menjadi ujian yang terasa paling berat di hati.

Sejatinya ujian datang, bukan karena mereka menjadi musuh sejati,
tapi karena Allah hadirkan untuk mendidik hati:
– Apakah hati memilih sabar atau marah dan tenggelam dalam luka?
– Apakah hati memilih lisan untuk menahan diri dan berdo’a atau larut dengan berkeluh kesah?
– Apakah hati memilih tulus memaafkan atau menyimpan luka, benci dan dendam?

Allah Ta’ala berfirman:

> “Sesungguhnya di antara istri-istri dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Dan jika kamu memaafkan, tidak memarahi, dan mengampuni, maka sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS At-Taghabun: 14)

Harta dan anak-anakpun merupakan cobaan untuk menguji kualitas iman.

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
> “Harta dan anak-anak kalian tak lain merupakan cobaan. Dan di sisi Allah-lah terdapat pahala yang besar.”
[QS. At-Taghabun: 15]

Bukankah Nabi Nuh dan Luth alaihimassalam diuji dengan anak dan istrinya yang durhaka?

Nabi Ibrahim ‘alaihisalam, dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam juga diuji dengan keluarganya.

Namun para Nabi tetap dengan kesabaran dalam menghadapinya,
mengajarkan bahwa sabar dalam ujian adalah pintu kemuliaan.

Bukankah Nabi Yakub ‘alaihis salam diuji dengan anak-anaknya,
dan beliau bersabar dalam waktu yang begitu lamanya.

Dan Nabi Yusuf `alaihis salam diuji dan dikhianati oleh saudara sendiri,
namun beliau tetap sabar dan memaafkan tanpa benci dan dendam.

Ibu dari Sa’ad bin Abi Waqqash mengancam dan memaksa anaknya untuk berbuat syirik dan keluar dari agama Islam.
Meskipun Sa’ad tidak menaati,
namun tetap memilih untuk berbakti.
Kisah ini menjadi sebab turunnya ayat surat Lukman ayat 15.

Dan Iblis telah bersumpah untuk menyesatkan manusia,
maka merusak hati dari ikatan keluarga lebih menghancurkan daripada seribu musuh di luar rumah.

Dan sungguh Allah telah memerintahkan:

> “Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”

Maka bila luka datang dari orang-orang terdekat,
itu ujian hati agar kita berusaha menaikan derajat iman.

Allah ingin kita belajar mencintai tanpa menguasai,
bersabar tanpa menghitung detik waktu,
memaafkan tanpa menanti ganti rugi,
dan hati tetap lembut,
tak hancur meskipun terbentur.

Di balik air mata keluarga,
ada pahala indah yang tak diberikan pada medan mana pun selain rumah.
Dan di balik ujian cinta,
tersembunyi kesempatan menjadi hamba yang lebih dewasa,
lebih tawadhu’ dan lebih dekat kepada-Nya.

Maka tumbuhlah beriringan…
Saling memahami,
saling menerima,
saling menjaga
saling menguatkan,
dan saling memaafkan,
sebab surga di rumah dimulai dari hati yang bersedia merendah.

Allahumma, ya Allah …
Lembutkan hati kami di hadapan keluarga kami.
Jadikan sabar sebagai pakaian kami,
dan maaf sebagai bahasa cinta kami.
Anugerahkan sakinah dalam rumah kami,
meski masalah selalu hadir silih berganti.
Dan jadikan cinta kami kepada mereka
sebagai jalan menuju ridha dan cinta-Mu.

Khusna Ummu Hubbi

𝐇𝐂𝐄 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚
𝗛𝗼𝗺𝗲 𝗼𝗳 𝗖𝗵𝗮𝗿𝗮𝗰𝘁𝗲𝗿 𝗘𝗱𝘂𝗰𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻

SETIAP ANAK HEBAT
Bahagia Beriman, Berilmu, Beramal
┈•┈• 🍀🪷🪷🪷🍀•┈•┈

Tags: No tags

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *