Penulis : Ekti Ummu Uwais
Laa Tansaa Isi Tangki Cinta
┏━━━━••••┈✿•┈•✿•┈✿•••━━━━┓
💟 Home of Character Education 🌸
┗━━━••••┈✿•┈•✿•┈✿•••━━━━━┛
🏚 Rumahku Sekolah Terbaikku🌵
الأم مدرسة الأولى
Al-Ummu Madrasatul Ula
Tuangi Harinya dengan Penuh Cinta
“Tuangi Harinya dengan Penuh cinta“
Kala kecil, ialah sosok yang dinanti.
Tubuh kecilnya yang merah adalah lambang bahwa ia adalah harapan bagi orangtuanya.
Tangisan pertamanya membuat airmata orang tuanya jatuh mengharu. Gembira nian mendengarnya.
Saat itulah, gelar baru disematkan pada diri Ayah Bundanya.
Iya, gelar baru itu bernama
“Orang tua”.
Senang, haru dan bahagia bercampur menjadi satu.
Karena menjadi orangtua adalah impian semua hati yang Allah curahkan rasa kasih sayang.
Iya, amanah besar itu Allah titipkan kepadanya sepanjang hayat.
Hari berganti hari, anak kecil merah nan menggemaskan itu kini sudahlah tumbuh menghebat.
Yang dulu menangis adalah andalan komunikasinya. Sekarang ia sudah pandai mempertahankan pendapatnya.
Sekarang ia bagaikan anak yang punya banyak akal agar semua kemauannya dituruti.
Wahai Ayah Bunda…
Kini ia, Allah izinkan tumbuh sampai detik ini. Dan mereka akan melalui fase-fase perkembangan selanjutnya yang tidaklah mudah.
Maka, detik ini juga tuangilah batinnya dengan perasaan yang menyenangkan.
Karena difase inilah masa penumbuhan kecintaan.
Tuangilah hari-harinya dengan penuh kasih sayang. Betapa banyaknya kasih sayang Allah yang telah diberikan.
Karena di fase inilah masa emas menumbuhkan fitrah keimanan.
Wahai Ayah Bunda…
Kurang-kurangilah menasehatinya dengan bahasa lisan, apalagi dengan paksaan. Jangan!
Karena bahasa lisan dan paksaan akan melukai batinnya. Akan mengeringkan tangki cintanya secara perlahan.
Bangunlah kedekatan dan kelekatan setiap harinya.
Agar ia merasa nyaman bersama kita. Ketika ia merasa nyaman, maka akan mudah pula ia menerima apa-apa yang kita sampaikan.
Wahai Ayah Bunda…
Selagi ia masih bersama, selagi ia masih terlihat di pelupuk mata.
Tuangilah hari-harinya dengan penuh cinta.
Bermainlah bersama disetiap keadaan dan nikmatilah disetiap detik kebersamaan.
Berikan apresiasi disetiap usaha yang ia lakukan.
Sayangilah mereka tanpa syarat sebagaimana ia menyayangimu tanpa memandang kekuranganmu.
Anak-anak yang dituangi hari-harinya dengan cinta sejati akan selalu diingat terpatri di relung sanubari.
Namun Ayah Bunda…
Jika engkau sedang marah merambah. Maka diamlah.
Mereka tetaplah anak-anak.
Ketika mereka melakukan kesalahan sejatinya mereka sedanglah belajar arti kehidupan.
Janganlah engkau nodai dengan teriakan dan penghardikan.
Namun sebaliknya, hiasilah hari-harinya dengan penuh kelembutan. Sebagaimana yang Rasulullah shalallahu alayhi wasallam ajarkan.
Sejatinya, mendidik itu mudah. Semudah kita menarik garis senyuman di bibir kita.
Mari kita praktekkan :).
Tugas kita sebagai orang tua hanyalah memberikan ruang untuk mereka tumbuh dan berkembang.
Wahai Ayah Bunda…
Tuangilah hari-harinya dengan doa keberkahan.
Manfaatkanlah setiap momen yang menyulitkan dengan doa kemuliaan.
Doakan ia dengan kalimat-kalimat penuh kebaikan.
Janganlah ragu karena Allah Al Mujib yang Maha Mengabulkan.
Wahai Pendidik…
Biarkanlah fitrah mereka tumbuh dan berkembang sesuai fasenya. Oleh sebab itu jadilah pendamping mereka yang senantiasa hadir dengan tulus dan ikhlas. Karena disetiap langkah kecilnya.
Karena disetiap celotehnya kita sedang menanam benih kebaikan yang akan terus tumbuh hingga suatu saat nanti kita akan memanen hasil baiknya yang akan mengantarkan kita ke surga-Nya dengan mudah.
Hanya saja, bersabarlah untuk memanennya karena mendidiknya bagaikan menanam benih di tanah subur yang penuh harapan.
Semoga Allah beri kemudahan. 🌷
Ditulis oleh: Ekti Ummu Uwais
🚹 SETIAP ANAK HEBAT 🚺
Bahagia Beriman, Berilmu, Beramal
✿•┈•┈ 🍀🪷🪷🪷🍀•┈•┈

Leave A Comment