Senangkanlah Hatinya

Laa Tansa Isi Tangki Cinta

Penulis : Ekti Ummu Uwais

┏━━━━••••┈✿•┈•✿•┈✿•••━━━━┓
💟 Home of Character Education 🌸
┗━━━••••┈✿•┈•✿•┈✿•••━━━━━┛
🏚 Rumahku Sekolah Terbaikku🌵
الأم مدرسة الأولى
Al-Ummu Madrasatul Ula

Senangkanlah Hatinya

Senangkanlah Hatinya…

Anak thufulah julukannya. Setiap hari minta ditemani, minta diperhatikan dan minta dilayani.
Terkadang kemauannya yang tak masuk akalpun harus dituruti.
Namun, mereka hanyalah anak-anak. Mereka butuh bimbingan orangtuanya. Mereka tidak tahu mana yang salah dan benar. Jika salah, tidak perlu kita turuti dan beri pilihan lain. Jika benar, maka kita senangkan hatinya.

Anak thufulah namanya. Perilakunya memang belum beradab. Disaat orangtua berbicara serius, tak jarang mereka malah tertawa terbahak-bahak seolah-olah orang tuanya bak boneka lucu yang menggemaskan.
Juga disaat orang tuanya sedang salat, tak jarang mereka menaiki punggung sesuka hatinya. Bahkan malah berpura-pura tidur di atas sajadah tempat sujud kita. Tidak mengapa bunda, terimalah perilaku uniknya. Insya Allah masa ini tidak akan lama.

Kesalahan dan kekurangannya adalah bagian dari proses mereka belajar. Sebagaimana yang Rasulullah ajarkan. Rasulullah adalah suri teladan terbaik. Beliau ﷺ bahkan mengajarkan adab kepada anak-anak dengan menuntaskan egosentrisnya sesuai usianya, meskipun terlihat tidak lazim dihadapan banyak orang. Begitu banyak kisah teladan yang mengagumkan dari diri Rasulullah. Semoga kita mampu mengamalkan. Semoga kita mampu menuntaskan egosentrisnya, agar kelak mereka dewasa tidak menjadi orang yang egois.

Ayah, Bunda…
Senangkanlah hatinya walau hanya dengan memberi hadiah mainan murah. Mereka tidaklah paham apa itu mewah. Yang mereka inginkan adalah bermain bersama orangtuanya.

Ayah, Bunda…
Senangkanlah hatinya, meskipun hanya menyuapinya makan. Inilah momen mereka merasa diperhatikan oleh kita sebagai orang tuanya.

Ayah, Bunda…
Senangkanlah hatinya dengan bermain bersama. Luangkanlah waktu sebentar kita untuk bercanda dan tertawalah bersama.
Inilah saatnya kita sentuh hatinya dengan bahasa hati. Menggunakan kata-kata pujian nan lembut serta memberikan rasa bahagia dan menyenangkan hatinya. Memberi rasa bahagia dengan apa-apa yang disukainya. Sehingga hatinya akan luluh dan terpesona kepada orangtuanya. Inilah cara agar mereka terpesona sehingga memiliki rasa cinta pada kita. Saat mereka terpesona dan cinta inilah, kita mudah mendidiknya. Insya Allah.

Ayah teruslah engkau bersabar. Bunda teruslah engkau jadi penyayang.
Walau terkadang bahagia menyapa, terkadang juga banyak ujian menempa.
Terus berusahalah melukis segala kenangan manis di ingatan mereka dengan cara menyenangkan mereka.

Ayah, Bunda…
Senangkanlah hatinya selagi mereka masih terlihat mata. Karena sebentar lagi waktu bersama itu akan terasa ada jedanya. Waktu mereka tidak lagi lama dengan kita sebagai orangtuanya.
Jika ada satu bentakan yang membuat hatinya bersedih, maka berilah dua kebahagiaan yang membuatnya senang agar tidak ada yang namanya luka pengasuhan.

Mari kita isi tangki cinta mereka sesuai dengan kebutuhannya. Agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan mudah terkendali.
Teruslah melangitkan doa-doa. Jangan menyerah dan jangan berputus asa membimbing mereka. Semoga mereka tumbuh dengan karakter iman yang melekat pada hatinya dan dirinya. Sesungguhnya doa anak salih adalah bagian yang harus kita upayakan dari amal kita. Yang semoga kelak tidak menjadi amal kebaikan yang terputus.

Semoga Allaah mudahkan 🌻

Ditulis oleh : Ekti Ummu Uwais
(Tabbis HCE Indonesia)

🚹 SETIAP ANAK HEBAT 🚺
Bahagia Beriman, Berilmu, Beramal
✿•┈•┈ 🍀🪷🪷🪷🍀•┈•┈

Tags: No tags

2 Responses

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *