Mengisi Tangki Cinta Kita Sendiri

Mengisi Tangki Cinta Kita Sendiri

Apa yang akan dituangkan, ketika tangki cinta kita sendiri kosong?

Bagaimana anak-anak kita merasakan berlimpahnya kasih sayang, jika ternyata tangki cinta kita sendiri kering kerontang?

Barangkali kita sering mencoba sekeras mungkin untuk dapat memenuhi tangki cinta mereka, namun terkadang kita lupa untuk menengok lebih dalam isi tangki cinta kita sendiri dengan segala kondisi yang menghuninya.

Bagaikan langit yang tak selalunya cerah, kadangkala mendung datang menggantung.

Bagaikan ombak di lautan yang tak selalunya tenang, terkadang menderu menghantam karang dan menyapu daratan.

Begitu pula kita, tak selalunya penuh dengan kasih sayang. Terkadang ketika Allah titipkan ujian berupa kesedihan, kerisauan, ataupun kesulitan dalam hidup kita, hati kita terasa sempit dan lemah. Jangankan untuk mengisi tangki cinta anak-anak kita, mencoba bertahan untuk kuat menopang segala rasa dalam diri sendiripun terkadang kita kesulitan. Namun kekuatan hati akan kembali kita dapatkan dengan memperkuat pegangan kita pada tali Allah melalui Al qur’an yang mulia dan As Sunnah yang bisa kita jadikan referensi keteladanan dari utusan Allah yang tercinta.

Keduanya adalah sumber kekuatan yang tak pernah kering sepanjang masa. Menimba kekuatan cinta dari mempelajari ayat-ayatNya serta meneladani sifat-sifat dari Rasul-Nya adalah sebaik-baik sumber untuk mengisi tangki cinta kita sendiri sebelum menuangkannya pada tangki cinta anak-anak kita. Sumber yang jernih dan sumber yang haq yang kita harapkan dapat memberikan kekuatan cinta pada tujuan kehidupan kita, Allah Subhanahu wata’ala.

Wahai Ayah dan Bunda..
Kunci lain agar tangki cinta kita terus terisi adalah dengan banyak bersyukur atas limpahan karunia yang sudah Allah berikan.
Jangan sesekali kita berharap kepada manusia terlebih pasangan kita, karena kita akan kecewa yang akan membuat tangki cinta kita lama-lama kosong dan mengering.

Kebahagiaan kita peroleh dengan banyak memberi manfaat kepada sesama.
Semudah memberikan senyuman ataupun memberikan doa-doa tulus kita kepada mereka yang sedang membutuhkan akan mengobati jiwa kita yang terluka.

Jangan lupa berbahagia ya, jiwa yang bahagia akan mudah pula mengisi tangki cinta anak-anak dan membersamainya dengan cinta.

Marilah Ayah dan Bunda, kita isi tangki cinta kita dengan memperkuat ikhtiar dalam berpegang teguh pada tali agama kita.

Mari bersama-sama mengisi tangki cinta kita dengan menciptakan kebahagiaan kita sendiri melalui hikmah-hikmah yang terhamparkan dalam sejarah hamba-hamba Allah yang dipenuhi dengan kecintaan pada Rabbnya. Sehingga cinta yang terisi pada tangki cinta kita dan yang kemudian kita tuang pada tangki cinta anak-anak kita bukanlah sekedar cinta yang hampa namun penuh dengan makna, aamiin🤲

Selamat membersamai ananda💐💐💐

Ditulis oleh:
Luluk Ummu Aisyah
(HCE Indonesia)