Menanamkan Rasa Senang Membesarkan Cinta

Menanamkan Rasa Senang Membesarkan Cinta

Kehidupan ini adalah ladang luas tempat bercocok tanam. Apapun benih-benih yang kita tebar dan kita tanam, kelak pasti akan menuai buahnya juga.

Siapapun menebar benih benci, iri dan kedengkian di hati, maka akan memunculkan permusuhan dan perseteruan. Benih keburukan hanya menuai penderitaan dan kesengsaraan.

Siapapun menebar kasih sayang, empati dan kepedulian pada sesama saudara, maka akan menumbuhkan kebersamaan dan persatuan. Benih kebajikan hanya menuai ketenangan dan kebahagiaan.

Silih berganti suka dan duka dalam kehidupan, akan selalu menghampiri pada setiap orang. Namun, setiap jiwa pasti ingin meraih kesenangan dan menghalau kesedihan yang datang.

Jadilah engkau orang yang akan menanamkan rasa senang, penghibur hati duka lara, menghapus air mata dan membalut goresan luka-luka.

Tanamkan rasa suka, pada hati yang terluka. Senangkan hatinya! meskipun itu sekadar indahnya senyumanmu kala bertemu.

Tanamkan rasa bahagia, pada hati yang dilanda derita. Gembirakan hatinya! meskipun itu sekadar pengertian dengan tulusnya penerimaanmu.

Ingatlah!

وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إلى الله عز وجل سُرورٌ يُدخِلُه على مُسلِمٍ

“Dan amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah rasa senang yang kau masukan pada (hati) seorang muslim.”
(HR At-Thobroni dan dihasankan oleh Al-Albani)

Jika menanam rasa senang di hati orang muslim adalah amalan yang paling Allah Azza Wa Jalla cintai, bagaimana jika amalan ini ditanamkan pada anak-anak dan keluarga, orang terdekat yang kita cintai? Bukankah ini adalah hal yang lebih utama untuk ditunaikan?

Sungguh menanamkan rasa senang, bukanlah sekadar memenuhi dengan harta, benda dan kemewahan dunia. Namun, memberikan ketulusan kasih sayang dan penuh penerimaan, akan menumbuhkan rasa dicinta dan bahagia.

Tanamkan rasa senang, niscaya cinta akan selalu tumbuh bersemi. Gembirakan hatinya, niscaya tumbuh semakin membesar rasa cinta yang menyembuhkan luka di hati.

Ditulis: Khusna Ummu Hubbi
HCE Indonesia