Mahalnya Kesadaran

“MAHALNYA KESADARAN“

Ayah dan Bunda…
Sadarilah, kepada anak-anak kita, anak didik kita.
Tidak cukup membekali pengetahuan.
Tidak cukup memberikan pemahaman.
Tetapi, ada yang lebih penting untuk diperhatikan.
Bagaimana… menumbuhkan sebuah “kesadaran”.

Pengetahuan dan pemahaman ada pada pikirannya.
Namun kesadaran keluar dari relung hatinya yang terdalam.
Hati yang telah tumbuh kesadaran, mampu menggerakkan dirinya dengan tindakan dan perbuatan.
Tanpa suruhan, tanpa paksaan.

Wahai Ayah dan Bunda…
Kesadaran membuahkan keikhlasan.
Kesadaran membuahkan kemandirian.
Kesadaran membuahkan kebahagiaan.
Kesadaran membuahkan kedewasaan.

Menumbuhkan kesadaran tak semudah membalik telapak tangan.
Menumbuhkan kesadaran bukan dengan kekasaran atau kekerasan.
Menumbuhkan kesadaran bukan dengan omelan dan celaan.
Menumbuhkan kesadaran bukan dengan tutur kata kemarahan.

Tetapi…
Menumbuhkan kesadaran dengan kesadaran kesabaran.
Menumbuhkan kesadaran dengan sikap menghargai, empati yang menyentuh hati.
Menumbuhkan kesadaran membutuhkan proses perlahan, tidaklah instan.
Menumbuhkan kesadaran dengan kelemah lembutan, ketulusan, curahan cinta kasih sayang, keteladanan dan panjatan doa yang tak pernah ditinggalkan.

Maka berkat Rahmat Allah engkau berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.” (QS. Ali Imran :159)

Maka, Ayah dan Bunda…
Tumbuhkanlah kesadaran anak-anak kita dengan cara yang diridai-Nya.
Tumbuhkanlah kesadaran anak-anak kita dengan segala hal yang menyenangkan hatinya dan membahagiakannya.
Sebab, tumbuhnya kesadaran ini menjadi bekal dan pondasi penting agar kelak anak-anak kita memahami sebuah peran sebagai hamba Allah dan seorang khalifah.

Jangan lupa penuhi terus isi tangki cinta ananda kita.
Agar dengan ikhtiar ini, Allah memudahkan untuk menumbuhkan kesadaran yang penuh dengan ketaatan.
Aamiin Allahumma Aamiin. 🤍

Ditulis oleh: Khusna Banaha Ummu Hubbi

(Tabbis HCE Indonesia)