Jalani, Syukuri dan Nikmati

Penulis : Ekti Ummu Uwais

Laa Tansaa Isi Tangki Cinta

┏━━━━••••┈✿•┈•✿•┈✿•••━━━━┓
💟 Home of Character Education 🌸
┗━━━••••┈✿•┈•✿•┈✿•••━━━━━┛
🏚 Rumahku Sekolah Terbaikku🌵
الأم مدرسة الأولى
Al-Ummu Madrasatul Ula

Jalani, Syukuri dan Nikmati

Jalani, Syukuri dan Nikmati.

Ketika anak-anak membuat heboh segala sisi rumah dengan menebar tawa dan suara.
Ketika anak-anak mulai melakukan ide kreatifnya, merubah rumah menjadi arena penuh karya.
Dinding dan lantai jadi kanvas yang ia gores sesukanya.
Guling jadi kuda, kursi jadi kapal. Terkadang kaki mungilnya pun berlarian keluar masuk ruangan di temani butiran pasir sebagai hiasan.
Buku-buku yang berjajar rapi di turunkan diubah menjadi jembatan.
“Lihat lihat, aku bisa bikin jembatan mobil” katanya dengan mata berbinar-binar.
Mainan berserakan di mana-mana, dirapikan namun berserakan lagi dan berulang beberapa kali. Begitu terus kondisi di dalam rumah, hari-hari seorang ibu layaknya play ground yang tak pernah sepi di kunjungi.
Namun, dibalik ribut dan gaduh itu ada dunia anak kecil yang penuh tawa dan warna.

Jalani saja wahai Bunda.
Hidup ini memang penuh kejutan dari buah hati tercinta.
Biarkan ia mengeksplor segala sisi rumah.
Biarkan ia menjelajah dan banyak tanya.
Meskipun seringkali melelahkan jiwa.
Rumah yang gaduh saat ini, rumah yang tidak pernah rapi setiap harinya hingga membuat lelah mata orang dewasa yang memandang adalah tanda, tanda cinta sedang berputar di dalamnya.
Tangis, tawa, dan cerita mereka adalah bagian dari dinamika hidup yang tidak akan terganti waktunya.
Jalani apa yang ada di depan mata, karena itu adalah sebuah kenyataan. Anggap saja, ini bagian dari ceceran pahala yang sedang kita harapkan.

Syukuri selalu posisimu, wahai Bunda.
Banyak orang yang menginginkan berada di posisimu saat ini. Lihatlah betapa banyak wanita yang ingin membersamai buah hatinya di rumah saja namun jarak dan waktu menjadi penghalang karena tersibukkan menjadi pekerja untuk memenuhi kebutuhan.
Syukuri setiap langkah mungil mereka, gerak geriknya yang terkadang membuat kita ber- istighfar pertanda mereka sedang tumbuh bahagia.
Syukuri setiap tingkah uniknya, karena itu pertanda mereka sedang tumbuh sehat .
Bukankah itu yang kita inginkan Bunda? Melihat anak- anak tumbuh bahagia dan sehat ceria.
Syukuri selalu Bunda, meskipun lelah menyapa tanpa memberi aba-aba.
Karena rasa syukur inilah yang akan membuat tenang menikmati hari bersama si buah hati tercinta.

Nikmati setiap detiknya wahai Bunda.
Tak perlu menyesali debunya lantai karena kaki yang kesana kesini atau tumpukan baju yang tak sempat tertata di rak lemari.
Tak perlu selalu sempurna dan rapi.
Saat ini maksimalkan yang ada karena rumah adalah tempat mereka mengukir segala memori .
Sebab kelak keheningan akan menghampiri.
Yang terdengar bukan lagi riuh gaduh suara anak-anak melainkan suara dentingan jam di sudut ruangan.
Bunda, karena tugasmu bukanlah untuk menjadi sempurna melainkan untuk hadir sepenuhnya.
Masa kecilnya hanyalah sekejap, bagaikan embun pagi yang menguap begitu cepat. Jangan biarkan mereka tumbuh besar tanpa kasih sayang orang tuanya hingga sampai lupa menghadirkan hati karena sibuk dengan urusan duniawi.
Oleh sebab itu jalani, syukuri dan nikmati apa yang sudah Allah takdirkan untuk kita.
Sejatinya, engkau sedang menjalani peran yang sangat mulia.

Semoga Allaah karunia kehangatan jiwa dalam memberikan bahasa cinta untuk ananda.

Ditulis oleh: Ekti Ummu Uwais
(Tabbis HCE Indonesia)

🚹 SETIAP ANAK HEBAT 🚺
Bahagia Beriman, Berilmu, Beramal
✿•┈•┈ 🍀🪷🪷🪷🍀•┈•┈

Tags: No tags

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *