16 | Empati

16 | Empati

Penulis : Khusna Ummu Hubbi

Apa Kabar Hati?

┏━━━━ ♥♡∞:❀:∞♡♥ ━━━━┓
🄰🄿🄰 🄺🄰🄱🄰🅁 🄷🄰🅃🄸
┗━━━━ ♥♡∞:❀:∞♡♥━━━━┛
𝐇𝐨𝐦𝐞 𝐨𝐟 𝐂𝐡𝐚𝐫𝐚𝐜𝐭𝐞𝐫 𝐄𝐝𝐮𝐜𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧
الأم مدرسة الأولى
𝐀𝐥-𝐔𝐦𝐦𝐮 𝐌𝐚𝐝𝐫𝐚𝐬𝐚𝐭𝐮𝐥 𝐔𝐥𝐚

Empati

EMPATI

Pernahkah kau merasakan sesuatu yang tak kasat mata, namun mampu menggugah nurani?

Bukan harta.
Bukan kata-kata penuh pujian.
Bukan pula gelar atau kedudukan.

Melainkan… EMPATI

Dalam liku kehidupan, janganlah terburu turut untuk menghakimi.
Tapi, kita hanya diminta untuk mengerti.
Kadang, bukan solusi instan yang dibutuhkan,
tapi kehadiran hati yang tulus.

Itulah EMPATI

Satu anugerah dari Allah ta’ala, yang hanya bisa dirasakan oleh jiwa yang hidup dan hati yang peduli.

Empati bukan sekadar tahu apa yang orang lain rasakan,
melainkan mampu merasakan itu seolah mengalir dalam dirimu sendiri.
Karena empati bukan sekadar kemampuan,
ia adalah karunia.

Saat rasa menyatu dengan jiwa, berdoalah…
Agar Allah anugerahkan kepekaan hati dan ketajaman rasa,
karena empati tumbuh, dari hati hangat yang menyapa lembut.

Empati mengajarkan seni memperlakukan sesama:
Menasehati tanpa menggurui
Menegur tanpa melukai
Membesarkan hati, bukan menjatuhkan
Menyampaikan saran dengan lembut, bukan menusuk tajam.

Ia adalah bahasa kasih sayang yang halus,
membimbing kita menjaga keseimbangan
antara perhatian dan penghormatan.

Saat luka mereka terasa seperti lukamu,
bayangkan kau mampu merasakan sedihnya orang lain seperti sedihmu sendiri,
merasakan sakitnya seolah tubuhmu yang terluka,
merasakan bahagianya seakan kamu pun ikut berbagi suka cita,
merasakan sulitnya seolah beban itu kau pikul bersama.

Itulah EMPATI…

Ia tidak menunggu kamu memahami semua cerita di balik air mata,
karena kepekaan sering tak perlu banyak penjelasan.
Cukup hadirkan dirimu, dengan hati tulus.

Saat egomu runtuh dan jiwa merengkuh,
empati menyentuhmu, meluruhkan segala keras,
bukan karena kelemahan,
melainkan kekuatan untuk melampaui egoisme.
Karena membantu bukan selalu soal solusi,
tapi pelukan dan perhatian tulus.

Saat empati hadir,
tak ada lagi keluh bersisa.
Hati luluh.
Tangan terulur.
Jiwa berlabuh dalam ikhlas tanpa syarat.

Empati menyentuh nurani,
menggetarkan hati, membangkitkan sisi kemanusiaan.
Tegur bukan basa-basi, tapi ajakan bermakna.
Sapa bukan formalitas, tapi jembatan kasih antar jiwa.

Dalam empati, kau tak hanya mendengar,
tapi turut mendoakan.
Tak hanya memberi motivasi,
tapi membagi cahaya pencerahan.
Tak hanya simpati,
tapi tangan terulur meringankan beban.

Di dunia yang serba cepat ini,
banyak hati terluka karena tak didengar,
banyak jiwa hampa karena tak diperhatikan,
banyak yang merasa sendiri meski dikelilingi teman.

Empati adalah jembatan yang mengembalikan makna kemanusiaan,
menghidupkan rasa, hadirkan cinta dalam relasi,
menyapa dengan hati, bukan hanya kata.

Jangan remehkan satu tindakan empati.
Satu pelukan tulus bisa menyelamatkan luka jiwa.
Satu kalimat penuh cinta bisa menyembuhkan luka bertahun lamanya.

Tak semua orang bisa merasakan apa yang orang lain rasakan,
namun setiap diri kita, bisa memilih hadir untuknya.

Jadilah cahaya kecil di kegelapan seseorang.
Jadilah ketulusan yang menyembuhkan.
Jadilah manusia yang tak sekadar memikirkan kebaikan,
tapi menghadirkan kebaikan itu lewat empati.

Ingatlah,
setiap empati yang kau tanam,
setiap luka yang kau peluk,
setiap perhatian tulus yang kau beri,
bisa jadi adalah ibadah tersembunyi yang paling diridhai Allah ta’ala.

Mari mulai hari ini,
menyapa, mendengar, merasakan, dan peduli.
Karena satu empati kecil dari kita,
bisa jadi pelita besar bagi yang hampir padam harapannya.

Dan ingatlah,
banyak yang mereka butuhkan adalah pelukan empatimu,
bukan sekadar jawabanmu.

Khusna Ummu Hubbi.

𝐇𝐂𝐄 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚
𝗛𝗼𝗺𝗲 𝗼𝗳 𝗖𝗵𝗮𝗿𝗮𝗰𝘁𝗲𝗿 𝗘𝗱𝘂𝗰𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻

SETIAP ANAK HEBAT
Bahagia Beriman, Berilmu, Beramal
┈•┈• 🍀🪷🪷🪷🍀•┈•┈

Tags: No tags

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *