23 | DZIKIR — PENENANG HATI

DZIKIR — PENENANG HATI

Tak ada luka yang terlalu dalam,
tak ada kecewa yang terlalu berat,
bila hati terikat dengan nama Allah.

Ketahuilah, wahai jiwa yang letih,
bahwa luka tidak akan abadi,
sebab Allah telah menurunkan obat bagi hati:

‏أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

“Dengan dzikir kepada Allah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Dzikir adalah embun yang meredam bara amarah,
pembersih resah yang menyesakkan dada,
balutan lembut pada luka kecewa,
dan cahaya yang mengusir kelamnya takut.

Rasulullah ﷺ bersabda:

‏مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ

“Perumpamaan orang yang berdzikir dengan yang tidak berdzikir,
bagaikan orang hidup dan orang mati.” (HR. Bukhari & Muslim)

Maka jangan biarkan lisanmu kering,
basahilah dengan nama-Nya,
sebab beliau juga berpesan:

‏لَا يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ

“Jadikanlah lisanmu senantiasa basah dengan dzikir kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)

Dan yakinlah, dalam bisikan dzikir itu,
Allah begitu dekat denganmu.

‏أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي

“Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku,
dan Aku bersamanya bila ia mengingat-Ku.” (HR. Bukhari & Muslim)

Maka kembalilah, wahai hati,
temukan tenangmu di lantunan dzikir,
dan biarkan jiwamu pulang
kepada Dia yang tak pernah meninggalkanmu.

Khusna Ummu Hubbi

𝐇𝐂𝐄 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚
𝗛𝗼𝗺𝗲 𝗼𝗳 𝗖𝗵𝗮𝗿𝗮𝗰𝘁𝗲𝗿 𝗘𝗱𝘂𝗰𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻