Penulis : Khusna Ummu Hubbi
Apa Kabar Hati?
┏━━━━ ♥♡∞:❀:∞♡♥ ━━━━┓
🄰🄿🄰 🄺🄰🄱🄰🅁 🄷🄰🅃🄸
┗━━━━ ♥♡∞:❀:∞♡♥━━━━┛
𝐇𝐨𝐦𝐞 𝐨𝐟 𝐂𝐡𝐚𝐫𝐚𝐜𝐭𝐞𝐫 𝐄𝐝𝐮𝐜𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧
الأم مدرسة الأولى
𝐀𝐥-𝐔𝐦𝐦𝐮 𝐌𝐚𝐝𝐫𝐚𝐬𝐚𝐭𝐮𝐥 𝐔𝐥𝐚
TENANGKAN HATIMU
TENANGKAN HATIMU
Malam selalu punya caranya sendiri untuk berbisik.
Saat dunia perlahan meredup, saat cahaya lampu menggantikan mentari,
saat langkah-langkah mulai berhenti dan kesibukan reda,
hati seringkali justru ramai oleh suara-suara yang tak terlihat.
Ada kenangan yang datang mengetuk,
ada harapan yang berlarian di pelataran pikiran,
ada kegelisahan yang berusaha mencuri ruang di dalam dada.
Namun, di balik semua riuh itu, ada sesuatu yang lebih dalam…
tenang, hening, tak terusik.
Ia seperti laut yang menyimpan rahasia keteduhan.
Ombak boleh bergemuruh, badai boleh datang,
tapi laut tetaplah laut, luas dan tak pernah kehilangan jati dirinya.
Begitu pula hati manusia,
sesungguhnya ia bisa setenang laut yang lapang,
asal ia kembali kepada Sang Pencipta ketenangan.
Pikiran dan perasaan kita hanyalah ombak kecil,
naik dan turun tanpa kenal henti,
kadang lembut bagai desiran, kadang mengguncang bagai badai,
namun kita bukanlah ombak itu, bukan pula riuh gelombangnya.
Kita adalah kesadaran yang mengamati,
jiwa yang hadir di balik segala hiruk pikuk rasa.
Bila kita belajar menerima,
membiarkan setiap gelombang datang dan pergi tanpa ditahan,
tanpa dilawan dengan kecemasan,
maka satu per satu ombak itu akan reda,
hingga hati berubah menjadi samudera yang tenang,
tempat segala kegelisahan larut menjadi kedamaian.
Karena ketenangan itu bukan berarti tak ada masalah hidup,
tapi hati yang tetap tentram meski masalah hadir silih berganti.
Ketenangan itu bukan berarti jalan yang lapang tanpa ujian,
tapi jiwa yang tak terguncang meski badai menerpa.
Dan sumber ketenangan sejati hanyalah satu:
berserah diri sepenuhnya kepada Allah ta’ala semata.
Sungguh, nikmat terbesar yang Allah karuniakan ialah ketenangan hati,
sebuah anugerah yang lebih berharga dari segala harta,
lebih indah dari segala pujian dunia.
Hati yang ridha pada takdir-Nya adalah hati yang lapang,
ia bersabar saat diuji, menanti pahala yang dijanjikan,
dan ia bersyukur saat bahagia, memuji Allah tiada henti.
Hidup ini adalah putaran yang tak pernah berhenti.
Malam selalu menanti siang, gelap selalu memberi jalan pada terang,
mentari selalu tenggelam untuk kembali bersinar esok hari.
Begitu pula hidup: ada tawa dan air mata,
ada perjumpaan dan perpisahan,
ada lapang dan sempit, ada mudah dan sulit.
Kemarin kita bisa bercengkerama penuh tawa,
namun hari ini mungkin harus berpisah ditemani linangan air mata.
Maka, apapun yang datang, tenangkanlah hatimu…
karena hanya hati yang tenanglah yang bisa menempuh perjalanan hidup ini dengan utuh.
Allah Ta’ala berfirman:
> “Dia-lah yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin,
> agar keimanan mereka bertambah di samping keimanan yang telah ada….
(QS. Al-Fath: 4)
Penuhi hati dengan sabar dan syukur.
Bersabarlah ketika luka menghampiri,
karena di baliknya ada pahala.
Bersyukurlah ketika nikmat menghiasi,
karena itu tanda kasih sayang-Nya.
Rasakanlah keberlimpahan karunia-Nya,
hingga hati tidak lagi dirundung kekurangan atau kehilangan.
Sabar dan syukur adalah dua kunci pembuka pintu kebahagiaan,
dua cahaya penerang jalan hati,
dua kekuatan penghalau kecemasan,
dan penyingkir takut yang mengikat jiwa.
Dengan sabar, hati tetap kokoh menahan gelombang ujian.
Dengan syukur, jiwa tetap lapang meski dunia memberi sedikit.
Keduanya jalan menuju hati bahagia penuh kedamaian, hati yang benar-benar tenang.
Maka, tengadahkan tanganmu di tengah malam hening yang menenangkan,
ucapkanlah doa dengan penuh lirih:
اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الإِيمَانِ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ.
Allahumma Zayyinnaa bi Ziinatil-Iimaan, Waj’alnaa Hudaatan Muhtadiin.
> “Ya Allah, hiasilah kami dengan perhiasan iman, dan jadikanlah kami orang-orang yang memberi petunjuk serta mendapat petunjuk.”
(HR. An-Nasa’i dan Ahmad disahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Dan biarlah malam sunyi menjadi saksi,
bahwa engkau sedang belajar menyerahkan segalanya kepada-Nya,
agar hatimu menjadi laut yang tenang,
meski ombak kehidupan tak pernah berhenti datang.
Khusna Ummu Hubbi
SETIAP ANAK HEBAT
Bahagia Beriman, Berilmu, Beramal
┈•┈• •┈•┈


MaasyaAllah… Baarakallaahu fiik um..
Jadi sadar kembali, bahwa ketenangan hati itulah nikmat terbesar dari Allah..
Kenapa pula terkekang dalam lingkaran perasaan yang tak menentu?
Maasya Allah.. maasya Allah~~
💦
Sungguh menenangkan saat membaca surah Al Fath ayat 4 tadi.. maasya Allah~
Membuyarkan rasa sesak yang berjejalan masuk.. lalu Kalamullah menghalaunya pergi.. kemudian membiarkan ketenangan itu memasuki hati ini..
Serta doa yang sangat indah itu.. 💙
Maasya Allah..
Jazaakumullaahu Khairan Ummu..
Maa syaa Allah bennar2 menyentuh hati yg lagi rapuh menjadi semangat dan ingin berserah diri kepadaNya