Seberapa Siapkah Kita dengan Kematian?

Seberapa Siapkah Kita dengan Kematian?

Kematian itu datang tiba-tiba, tanpa kita ketahui.
Ketika datang, kita tidak bisa menolaknya.
Karena ajal datang tepat waktu, tak bisa ditunda atau dipercepat meski sedetik.

Entah dimana dan kapan kematian datang.
Mungkin saja di waktu kita mengendarai motor, ketika asik berbicara atau saat asik scrolling medsos. Bahkan bisa saja ia datang saat kita sedang menelan makanan, lalu tersedak.

Seringkali kita berusaha di dunia ini seakan-akan rasanya akan tinggal lama, hingga terlupa akan datangnya ajal.
Ketika kita mendengar kabar tentang kematian, kembali kita renungi bahwa semua dari kita pasti akan Allah panggil. Termasuk diri ini.
Lantas, apa yang sudah kita persiapkan untuk menyiapkan kematian?
Yakinkah bekal kematian mu sudah cukup?
Sedangkan Allah Ta’ala dalam ayat-Nya mengingatkan kita,

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (Al-Ankabut : 57)

Akankah bekal kematian yaitu amalan salih akan terus bisa kita lakukan hingga akhir hayat?

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)

Ditulis oleh: Uswah Ummu Fatih

(Tabbis HCE Indonesia)