Ibu… Engkaulah Madrasah Pertama Yang Istimewa.

Penulis : Lia Ummu Asiyah

Laa Tansaa Isi Tangki Cinta

┏━━━━••••┈✿•┈•✿•┈✿•••━━━━┓
💟 Home of Character Education 🌸
┗━━━••••┈✿•┈•✿•┈✿•••━━━━━┛
🏚 Rumahku Sekolah Terbaikku🌵
الأم مدرسة الأولى
Al-Ummu Madrasatul Ula

Ibu… Engkaulah Madrasah Pertama Yang Istimewa.

Ibu… Engkaulah Madrasah Pertama Yang Istimewa.

Wahai Ibu…
Dalam perjalanan hidup seorang anak, peran ibu tak tergantikan.
Ibu, yang pertama kali menyambutnya ke dunia dengan peluk hangat.
Ibu, yang pertama kali mengenalkan suara, sentuhan, cinta, dan perlindungan. Namun lebih dari itu, ibu juga adalah madrasah pertama dan utama dalam kehidupan seorang manusia.

Bersama ibulah anak mulai mengenal Rabb-nya, mencintai Rasul-Nya, dan bagaimana memahami jalan hidup sebagai seorang muslim.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengangkat derajat seorang ibu dalam banyak ayat di dalam Al-Qur’an. Betapa mulia saat seorang ibu mau menjadi guru pertama dalam mendidik anak-anaknya.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
(QS. Luqman: 14)

Ayat ini menggambarkan bahwa proses pengasuhan seorang ibu bukan hanya fisik, tetapi juga emosional dan spiritual. Ibu menghadapi kelelahan yang luar biasa dalam masa kehamilan dan menyusui, namun tetap mengupayakan yang terbaik untuk anaknya. Itulah diri kita.

Wahai Ibu….
Maka bahagia dan bersyukurlah.

Wahai para Ibu,…
Jangan pernah merasa “kecil” hanya karena berada di dalam rumah.
Jangan pernah merasa pekerjaanmu tak berarti karena tak digaji dan tak dapatkan materi duniawi.

Sungguh, engkau sedang membangun sebuah peradaban. Engkau sedang menanam benih-benih iman yang kelak akan tumbuh menjadi pohon kebaikan yang menaungi umat, Insya Allah.

Engkau tidak hanya mencuci pakaian dan memasak. Engkau sedang berusaha membersihkan jiwanya dan menyajikan ilmu bagi anakmu.

Engkau tidak hanya menidurkan anak-anakmu. Namun, engkau sedang menyisipkan doa dan menumbuhkan memori cinta kepada mereka.

Setiap pelukanmu adalah pelajaran tentang kasih sayang Allah terhadapnya.
Setiap nasihat dan teladanmu InsyaAllah menjadi pondasi iman dan pesona kebaikan untuk mereka, dengan izin Allah.

Wahai ibu…
Bersabarlah…
Sebab sabarmu akan menjadi mahkota kemuliaan di akhirat.

Jangan menyerah, meski lelah dan air mata kadang tersapu dipelupuk matamu.

Wahai Ibu…,
Jangan pernah kita lupa bahwa kita mempunyai privilege istimewa dari Rabb kita. Yaitu mustajabnya doa-doa bagi anak-anak kita.

Maka, mari saat ini juga teruslah kita banyak mendoakan kebaikan untuk mereka. Agar senantiasa teriring langkahnya dengan kebaikan, keberkahan, perlindungan dan keridaan-Nya.

Ibu bukan sekadar gelar biologis saja. Ia merupakan tanggung jawab besar yang kelak akan ditanya di hadapan Allah. Jika seorang guru salah mendidik satu anak, maka satu anak akan rusak. Tapi jika seorang ibu lalai, maka bisa rusak satu generasi. Allahul Musta’an.

Maka jangan remehkan masa kecil anak-anak kita. Karena itulah masa emas di mana hati yang lembut akan mudah dibentuk karena masih terjaga dalam fitrahnya.

Didiklah dengan cinta, Bimbinglah dengan doa,
dan iringilah dengan tawakal kepada Allah.

Ibu…
Marilah penuhi anak-anak kita dengan cinta karena-Nya.

Barakallaahu fikunna. 🤍

(Tabbis HCE Indonesia)
Ditulis oleh: Lia Ummu Asiyah

🚹 SETIAP ANAK HEBAT 🚺
Bahagia Beriman, Berilmu, Beramal
✿•┈•┈ 🍀🪷🪷🪷🍀•┈•┈

Tags: No tags

One Response

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *