HATI TENANG

“Hati Tenang”

Tenang itu seperti pandangan laut atas ombak, ombak akan naik dan turun silih berganti.
Tapi bagi laut semua terlihat sama..
Laut tetap merasa tenang dengan semua keriuhan yang terjadi pada ombak, karena laut sudah begitu luasnya…

Pikiran dan perasaan kita seperti ombak yang selalu naik turun menghadapi berbagai realitas yang terjadi pada kehidupan kita.

Tapi kita bukanlah pikiran atau perasaan kita…
Kita adalah kesadaran yang mengamati pikiran dan perasaan kita.

Ketika kita menerima dan membiarkan semua masuk tanpa memberi perhatian apapun, maka semua akan berubah menjadi kedamaian, keindahan dan menenangkan.

Berpasrah dan bergantung hanya kepada-Nya atas segala keriuhan masalah dalam pikiran dan perasaan kita. Allah yang akan mengatur apa yang ada dalam diri kita dengan cara-Nya yang indah.

Diantara ragam kenikmatan terbesar yang Allah anugerahkan kepada hamba ialah ketenangan hati.
Sebuah ketentraman jiwa tanpa disertai kegelisahan dan gejolak kebimbangan. Kalbu yang dipenuhi dengan keindahan atas ketetapan takdir-Nya.
Bila petaka sedang melandanya ia akan memenuhi kalbu dengan kesabaran sembari menanti limpahan pahala dari Allah. Namun, bila ia sedang berbahagia, rasa syukur dan pujian kepada Allah akan selalu dipanjatkankan. (1)

Kehidupan terus berjalan tak berhenti dan silih berganti. Malam menanti siang, gelap menjadi terang, lalu siang menghilang, mentari tenggelam di peraduan menyimpan harapan esok kembali bersinar indah. Semua akan terus berputar, ada suka dan duka, sedih dan senang, sulit dan mudah, sempit dan lapang, kita semua akan melewatinya. Manusia bukanlah pemilik kehidupan, kemarin bisa hidup bersama tapi hari ini harus berpisah, hari ini penuh dengan canda tawa, ternyata esok menangis berderai air mata. Maka dalam kondisi dan suasana apapun tenangkanlah hati kita.

Ketenangan hati adalah kenikmatan terbesar dan anugerah terindah dari-Nya, yang hanya dimiliki orang-orang beriman.

Allah ta’ala berfirman:
“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Fath: 4)

Penuhi hati dengan sabar dan syukur. Bersabar dari segala derita atas ujian dan musibah yang menimpa. Bersyukur atas segala nikmat yang tak terhitung. Penuhi hati dengan rasa keberlimpahan atas karunia-Nya hingga tak merasa kekurangan sesuatu apapun.

Sabar dan syukur adalah kunci hati bahagia yang diliputi ketenangan, yang menghalau perasaan terombang-ambing dengan kecemasan dan ketakutan menjalani kehidupan ini.