Jangan Terburu-buru

“Jangan Terburu-buru…”

Mendidik dan membersamai anak adalah amanah yang Allah berikan. Peran ini adalah tanggung jawab sekaligus jalan perjuangan yang sangat panjang. Semua prosesnya berjalan bertahap. Fase demi fase, waktu demi waktu dan proses demi proses. Membutuhkan waktu yang tak sebentar. Membutuhkan diri yang banyak sabar. Membutuhkan ilmu dan banyak belajar.

Wahai Ayah dan Bunda…
Jangan terburu-buru…
Ingin sekali anak segera bisa ini itu.
Sebab anak kita bukanlah robot. Anak kita bukanlah sebuah benda. Namun anak kita adalah seorang hamba yang memiliki hati dan jiwa.

Jangan terburu-buru ingin anak kita segera bisa membaca.
Jangan terburu-buru ingin anak kita segera bisa menulis.
Jangan terburu-buru ingin anak kita segera bisa hafal Al Qur’an.
Jangan terburu-buru ingin anak kita bisa melakukan hal-hal layaknya orang dewasa lakukan.

Lihatlah anak-anak kita sebagai layaknya anak-anak.
Jiwanya yang masih tulus, putih dan bersih. Karena itu mereka masih perlu dibimbing dan dibersamai. Bukan harus segera pintar begini dan begini.

Wahai Ayah dan Bunda…
Jangan terburu-buru…
Ingin anak kita segera salih, namun menggunakan cara yang salah.
Yakinlah bahwa anak kita sudah dibekali Allah dengan fitrah.
Maka disini peran kita menjaga fitrah kebaikan dengan cara yang indah.

Wahai Ayah dan Bunda…
Jangan terburu-buru…
Tenanglah dalam mendidik anak kita. Pahami keadaanya, pahami kebutuhannya, pahami fasenya dan pahami caranya.
Berlemah lembutlah pada mereka, penuh cintalah kepada mereka, berkasih sayanglah bersama mereka.
Tumbuhkanlah cinta di hati mereka. Agar mereka senantiasa menjadi hamba yang terus menerus mencintai Allah sebagai Rabb-nya. Agar mereka senantiasa menjadi umat yang terus menerus meneladani Rasulullah sebagai panutannya. Dan agar mereka senantiasa terus menerus mencintai Islam sebagai agama yang benar dan mengamalkan bersama sebaik-baik akhlak mulia.

Wahai Ayah dan Bunda…
Jangan terburu-buru…
Mendidik anak membutuhkan waktu yang tak sebentar.
Maka penuhilah tanggung jawab ini dengan penuh rasa sabar dan secara sadar. Agar anak-anak kita pun bisa belajar. Belajar dari kita bagaimana saat mendidik mereka.

Pandanglah anak-anak sebagai anak-anak.
Senangkan hatinya selalu.
Hadirlah untuknya selalu.
Berikanlah rasa cinta selalu.
Tunjukkanlah rasa sayang selalu.
Dan terus tumbuhkan keimanan dihatinya selalu.

Semoga kelak, Allah izinkan anak-anak kita menjadi hamba Allah yang salih, taat dan bertakwa. Juga menjadi khalifah di bumi yang penuh kebaikan dengan akhlak mulia.

Jangan lupa untuk terus menerus isi tangki cintanya. Yakinlah di setiap kebaikan yang kita limpahkan, semoga ini menjadi jalan keridaan. Aamiin.

Ditulis oleh: Lia Ummu Asiyah

(Tabbis HCE Indonesia)